Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Saya
bukan ustadz. Saya hanya seorang "truth seeker" yang suka menulis.
Semoga Allah meluruskan niat saya menulis hanya karena Allah, dan bukan karena
yang lain.
Tulisan ini pun request dari seseorang (yang dekat) yang bertanya
pada saya mengenai temannya, yang memiliki pertanyaan unik mengenai Al-Qur'an.
Tentang mengapa ayat Al-Qur'an sering kali sulit dimengerti?
Mengapa
ayat-ayat nya seperti meloncat-loncat dan tidak tersusun secara sistematis?
Bagaimana
cara meraih maknanya dengan baik sehingga bisa diamalkan dalam kehidupan kita?
Apakah
ada pengaruhnya jika kita bisa berbahasa arab dalam mempelajari Al -Quran?
Bukankah
mampu berbahasa Arab pun belum menjamin seseorang bisa menjangkau makna Qur’an?
Mendengar
pertanyan-pertanyaan ini seperti dejavu. Teringat pertanyaan-pertanyaan saya
sendiri beberapa tahun yang lalu, yang bahkan lebih liar dari ini. Tapi
Alhamdulillah... Justru pertanyaan-pertanyaan seperti itulah, yang jika kita
mencari jawabannya dengan tulus dan murni untuk mencari kebenaran (bukan
kesombongan), kemudian kita menemukan jawabannya, akan membuat iman kita kokoh
dan tak tergoyahkan.
Tulisan
ini mungkin tidak bisa menjawab semua pertanyaan di atas. Saya hanya sharing
pengalaman saya sendiri, yang mungkin bisa diambil manfaatnya dan dipakai untuk
memotivasi.
Motivasi untuk terus mencari
jawaban, menggunakan segala potensi yang kita miliki, termasuk akal. Dan akal
bukanlah logika tanpa batas. Akal adalah logika yang tunduk dan rendah hati.
Motivasi
bagi siapapun yang memiliki pertanyaan yang sama, atau bahkan yang sedang
mengalami krisis keimanan, atau untuk siapapun yang pada titik tertentu dalam
hidupnya mulai bertanya: Mengapa saya ada di sini? Untuk apa sih tujuan hidup
ini? Apa yang terjadi setelah saya mati? Dari mana saya tahu saya memiliki
keyakinan yang benar?
Well,
mari kita mulai.
Alhamdulillah...I
was born as a muslim. Yup, orang tua dan keluarga saya juga muslim. (Saya tidak
sedang mengomentari istilah agama warisan yang ditulis seorang remaja baru-baru
ini, hehe.)
Saya
hanya mau menceritakan bahwa saya sangat menyesal karena sangat terlambat
menyadari anugrah Allah yang telah menakdirkan saya terlahir di keluarga
muslim. Penyesalan yang baru terjadi beberapa tahun ke belakang, mungkin
sekitar tahun 2014. Sebelum itu, interest saya terhadap ilmu agama sangat
minim, sangat jarang ikut kajian, apalagi baca buku agama. Ibadah pun
pas-pasan, shalat subuh sering kesiangan, baca Qur'an jarang-jarang, zakat
kadang-kadang, pas ada yang minta bantuan paling enggan, puasa bulan Ramadhan
juga datar-datar aja dan lewat begitu aja tanpa ada perubahan.
Fokus saya saat
itu adalah: uang, bayar utang, menafkahi istri dan anak, membangun rumah
tangga, rumah, mobil, pendidikan anak dan sejenisnya. Karena menurut saya pada
saat itu, itulah yang bisa mendatangkan kebahagiaan dalam hidup.
Hingga
suatu saat ketika utang semakin sedikit, penghasilan makin naik, karir
pekerjaan semakin baik (walaupun menuntut waktu lebih banyak dan tanggung
jawabnya lebih besar), rumah sudah ada, mobil sudah ada, biaya kesehatan
ditanggung, saya mulai suka bertanya sendiri: What's next? (Selanjutnya apa?).
OK,
next-nya mungkin rumah yang lebih bagus, mobil yang lebih bagus, dan
sejenisnya. Dan ketika semua itu tercapai, saya mulai ngerasa aneh. Kok kerasa
hampa ya? Ngga sebahagia yang dibayangkan sebelumnya. Meanwhile, tanpa disadari
tuntutan pekerjaan makin ganas, dan stress mulai melanda. Instead of baca
Qur'an, musik-film-game lah yang jadi andelan. Stress memang hilang, tapi
sesaat.
Besoknya balik ke kantor stress lagi. Sampai akhirnya semua itu mulai
berpengaruh ke kesehatan. Mulai sering sakit, daya tahan tubuh drop, sering
kena maag, asam lambung, dll. Saya kadang menjadi sedikit delusional, sering
membuat lagu sendiri, membuat puisi sendiri, kadang hanyut di alam khayalan dan
angan-angan kosong. Rindu akan kedamaian, yang abstrak, yang entah bagaimana
mencapainya.
Sampai
suatu hari, saya jatuh kepeleset di stasiun dengan posisi jatuh terduduk.
Ceritanya panjang sebenernya, singkat cerita saya jadi ngga bisa berdiri, ngga
bisa duduk, apalagi jalan, karena setelah diperiksa dokter, ada urat yang
kejepit di punggung/pinggang. Ada cairan lumbal disc yang pecah dan menjepit
saraf. Saya harus dioperasi, walaupun cuma operasi kecil. Tapi tetep harus
dibius total. Saya masih ingat betul, pemandangan terakhir yang saya ingat di
ruang operasi, sebelum saya ngga sadar, adalah lampu di atas ruang operasi.
Melihat lampu itu dengan syahdu, saya membatin: "Gimana kalau ada yang
salah dan saya mati? Inikah akhir perjalanan hidup?"
Alhamdulillah
saya masih hidup, dan operasinya berjalan lancar. Beberapa hari kemudian saya
sudah bisa pulang ke rumah dan menjalani masa pemulihan. Sudah bisa duduk,
berdiri dan berjalan walaupun belum normal. Saya mulai suka bermimpi yang
aneh-aneh. Suatu hari saya bermimpi sedang digantung di atas lautan api yang
menyala-nyala. Astaghfirullah....mimpinya serasa begitu nyata, sampai pas
bangun pun rasanya masih teringat bagaimana panas yang terasa.
Mimpi
itu seperti lecutan yang menghantam keras. Setelah itu saya mulai sering
membuka Al-Qur'an, dan mulai membaca buku-buku agama. Air mata pun mulai sering
menetes. Rasa sesal mulai meresap ke dalam hati.
Mimpi
berikutnya tak kalah menakutkan. Ketika terbelalak melihat matahari terbit dari
arah barat. Dan seketika itu datang rasa
sesal yang begitu nyelekit. Tertutup sudah pintu taubat. Astaghfirullah...
Setelah
itu, semangat mempelajari Al-Qur'an semakin menggebu-gebu.
Pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri terus terlontar. Saking banyaknya
pertayaan sampai harus dicatat untuk dicari jawabannya kemudian. Seperti
terlahir kembali menjadi orang yang baru. Pertanyaan-pertanyaan seperti
"Mengapa saya ada di dunia ini?", "Apa tujuan saya ada di
sini?", " Apa tujuan hidup ini?", "Apa yang terjadi setelah
kita mati?", "Bagaimana saya tahu apa yang saya yakini ini
benar?", "Apa sih sebenarnya isi Al-Qur'an?". Bahkan sampai
bertanya, "Apa buktinya ya Qur'an itu benar dari Sang Pencipta, dan bukan
buatan manusia?", dan "Apa buktinya ya Islam itu benar?".
Berhubung
pertanyaan saya agak liar, saya kadang menghindari pertanyaan langsung kepada
ustadz. Karena setelah saya sensor pertanyaannya pun, seringkali jawabannya
kurang memuaskan. Seringkali malah saya mendapat renspon bahwa pertanyaan saya
ini ngga patut, dan bahwa keyakinan itu ya harus yakin aja, bahwa agama itu
diyakini dengan hati, bukan dengan akal. Dan seringkali diakhiri dengan kata
"Pokoknya begini, dan begitu". Terpaksa saya iya kan aja, walaupun
saya membatin, "Kalau keyakinan itu ya harus yakin aja, orang yang
beragama lain juga bisa pake argumen yang sama dong. Terus masa ada multiple
kebenaran, padahal antara satu dan yang lain bertentangan? Taklid buta dong
jadinya."
Sehingga
saya lebih banyak mencari sendiri melalui membaca buku, artikel, menonton video
ceramah, dokumenter, dll. Hingga seorang teman memperkenalkan saya dengan
video-video Ust. Nouman Ali Khan, begitu juga teman lain yang memperkenalkan
dengan video Dr. Zakir Naik. Walaupun tidak pernah bertemu, mereka terasa
begitu dekat di hati. Both of them are my heroes. Isi ceramahnya benar-benar
persis dengan apa yang saya butuhkan. Saya sangat beruntung, bahasa Inggris
yang sehari-hari digunakan di tempat kerja, ternyata sangat berguna untuk
mendengarkan ceramah mereka berdua dalam bahasa aslinya.
Saya
sangat terinspirasi dengan Dr Zakir Naik ketika beliau sedang berdebat dengan
seorang atheis, kemudian beliau berkata, "So you're an atheist?
Congratulation! You're half a moeslim. To become a moeslim you need to admit
that there is no god, except Allah, Laa ilaaha illallah. You already believe
there's no god, correct? Then my job is to convince you another half: illallah,
except Allah." (Jadi anda ateis? Selamat! Berarti anda setengah muslim.
Untuk menjadi seorang muslim, anda harus mengakui bahwa tidak ada tuhan, selain
Allah, Laa ilaaha illallah. Anda sudah percaya bahwa tidak ada tuhan, benar?
Jadi saya tinggal meyakinkan anda setengah bagian berikutnya: illallah, kecuali
Allah).
Beliau
juga menjelaskan bahwa kunci untuk menjawab pertanyaan: "Apa bukti Islam
lah yang benar?", adalah Al-Qur'an. Bahwa selain menjadi petunjuk dan
pedoman hidup, Al-Qur'an juga merupakan sebuah mukjizat. Hard proof bahwa itu
memang berasal dari Tuhan Yang Esa, Allah. Beliau menguraikan bagaimana
ayat-ayat Qur'an mendahului science sebanyak 1400 tahun. Sesuatu yang baru-baru
ini saja ditemukan science, ternyata sudah disebutkan Al-Qur'an 1400 tahun yang
lalu, di tengah gurun pasir tandus, melalui Nabi yang Ummi (tidak bisa baca
tulis). Siapa kah yang memberi tahu Nabi Sallallahu'alaihi wasallam, jika bukan
Allah The Creator.
"Di
bumi itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang yang yakin, dan juga
pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
(Adz
Dzaariyaat: 20-21)
Beberapa
di antaranya:
1. Teori Big Bang dan asal usul alam semesta
yang baru di era science modern ditemukan (1980an), yang menyatakan bahwa alam
semesta saat ini terus mengembang. Dan dulu merupakan suatu kesatuan massa
besar namun kemudian terjadi ledakan besar sangat dahsyat (big bang) yang terus
mengembangkan alam semesta. Hal ini ternyata sudah diisyaratkan dalam Surat
Al-Anbiyaa: 30
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?"
2. Bulan bercahaya dengan memantulkan sinar
matahari. Hal ini juga baru diketahui science modern. Dulu orang menyangka
bulan memancarkan cahayanya sendiri. Dan ayat Qur'an sudah menyebutkannya jauh
lebih dulu dalam Surat Al-Furqaan: 61 dan juga ayat-ayat lain. Al Qur'an selalu
konsisten menyebutkan matahari dengan "Syams" atau "Siraaj
(obor)" atau "wahhaaj (lampu menyala)". Dan cahaya bulan dengan
kata " muniir" yang artinya tidak mengelurkan cahayanya sendiri.
3. Besi yang sekarang ada di bumi, tidak
terbentuk saat bumi terbentuk pertama kali. Penemuan astronomi modern
mengungkap bahwa logam besi yang ada di bumi ternyata berasal dari benda-benda
luar angkasa. Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan di dalam inti
bintang-bintang raksasa. Hal ini lagi-lagi sudah disebutkan dalam Surat Al
Hadid: 25. Pada ayat ini, kata "Anzalnaa" berarti "Kami
turunkan".
4. Gunung sebagai pasak yang memiliki
root/akar yang menhujam ke lapisan dalam bumi sebagai penstabil kerak bumi. Hal
ini baru diketahui ilmu geologi modern. Dan Al Qur'an sudah menyebutkan ini
dalam Surat Thaha: 6-7, Surat Al-Anbiyaa:31, dan Surat Lukman:10.
5. Gunung yang bergerak perlahan (beberapa cm
per tahun). Juga baru diketahui ilmu geologi modern. Dan Al Qur'an sudah
menyebutkan ini dalam Surat An Naml:88.
6. Fenomena pembatas antara dua perairan.
Seperti di daerah Selat Giblatar, yaitu pertemuan antara Laut Mediterania dan
Laut Atlantik. Diungkapkan oleh ahli Oseanografi Francis J. Cousteau. Dan ini
sudah disebutkan dalam Surat Ar-Rahman: 19-20 dan An-Naml: 61.
7. Penciptaan manusia di dalam kandungan ibu.
Dr Keith Moor, seorang ahli embriologi dibuat takjub dengan begitu akuratnya
Al-Qur'an mendeskripsikan perkembangan embrio dalam Surat Al-Alaq:1-2, Surat
Al-Mu'minuun:12-14, Surat Al Qiyamah:38 dan Surat Al Hajj: 5.
Dan
masih banyak lagi dan tidak bisa saya sebutkan satu per satu di sini karena
begitu banyaknya. Subhaanallah...
Sedikit
demi sedikit pertanyaan-pertanyaan itu mulai menemukan jawabannya
masing-masing. Di sini saya mulai menyadari betapa pentingnya menguasai bahasa
Arab klasik. Karena terjemahan kadang doesn't even scratch the surface. Terlalu
banyak makna yang hilang.
Keyakinan
terhadap kebenaran Al-Qur'an semakin terasa mantap. Meskipun masih ada beberapa
pertanyaan yang masih belum terjawab. Kitab agama lain pun ada yang mempunyai
kandungan science. Apakah itu berarti kitab mereka pun benar? Untuk meyakinkan,
berarti ada satu hal lagi yang harus dipastikan, yaitu apakah informasi yang
berada di dalam Al Qur'an itu intact atau utuh dan free from corruption? Di
sini juga saya pun bertanya-tanya mengapa ayat-ayat Al Qur'an terlihat seperti
melompat-lompat dan seperti tidak sistematis?
Di
sinilah kajian-kajian Ust Nouman Ali Khan begitu banyak memberikan jawaban yang
memuaskan.
Ust
Nouman begitu mendalam membahas sisi linguistik Al-Qur'an, yang membuat saya
benar-benar terpukau dengan Al-Qur'an. Semangat untuk belajar bahasa Arab
klasik terasa makin menggebu-gebu jadinya. Sebagai seseorang yang hobi menulis
dan membuat puisi, saya dibuat takjub dengan surat-surat yang incredibly
poetic, terutama surat-surat Makkiyah. Walaupun baru mulai belajar bahasa Arab,
I can't help myself ketika mendengarkan ayat-ayat yang begitu puitis,
seringkali tak kuasa menahan air mata
yang mengalir, karena keindahan bahasanya yang begitu kuat terasa, meskipun
didengar oleh telinga saya yang non-arab. Lebih indah dari lagu atau irama mana
pun. Lebih dahsyat dari puisi mana pun. Belum lagi jika ayat itu berhubungan
dengan penciptaan atau alam. Bagi penggemar science seperti saya, yang sering
nonton video dokumenter tentang alam, bagaimana terbentuknya bumi, luar
angkasa, bintang-bintang, blackhole, dan sebagainya, ayat-ayat scientific dan
luar biasa puitis itu benar-benar menembus ke dalam jiwa.
Saya
pun dibuat takjub dengan Ring Composition Structure di beberapa Surat
Madaniyah. Serta ayat-ayat yang incredibly symmetric. It's so mind boggling,
menakjubkan. Jelas sudah, manusia tidak memiliki mental capability untuk
membuat yang seperti ini. It's definitely word of God.
Berikut
beberapa contoh-contoh keindahan linguistik dalam Al-Qur'an:
1. Dalam Surat Al-Muddatsir ayat 3, Allah SWT
berfirman,
وَرَبَّكَ
فَكَبِّرْ
Terjemahan simpelnya: "dan agungkanlah
Tuhanmu", sedangkan terjemahan yang lebih mumpuninya: "dan
nyatakanlah hanya keagungan Tuhanmu saja"
Huruf و
dalam bahasa Arab, sebenarnya tidak selalu berarti "dan". Huruf و
dapat digunakan untuk 21 jenis fungsi, dan salah satunya sebagai isti'naf yaitu
untuk memulai kalimat baru. Sehingga sisanya berbunyi رَبَّكَ
فَكَبِّر
Nah sekarang perhatikan dengan baik. Kalimat
tersebut dimulai dengan huruf ر
dan diakhiri dengan huruf ر
juga. Huruf kedua adalah huruf ب
dan huruf kedua terakhir adalah huruf ب
juga. Huruf ketiga adalah huruf ك
dan huruf ketiga terakhir adalah huruf ك
juga. Dan huruf ف
di tengahnya. Subhanallah! Suatu rangkaian simetris yang hanya terdiri dari 7
huruf. Dalam bahasa Indonesia kita perlu menuliskan "dan nyatakanlah hanya
keagungan Tuhanmu saja". Dan Qur'an hanya membutuhkan 7 huruf yang disusun
secara sangat elegan.
2. Dalam Surat Ya Sin ayat 40, Allah SWT
berfirman,
لَا الشَّمْسُ
يَنبَغِي لَهَا
أَن تُدْرِكَ
الْقَمَرَ وَلَا
اللَّيْلُ سَابِقُ
النَّهَارِ وَكُلٌّ
فِي فَلَكٍ
يَسْبَحُونَ
Terjemahannya simpelnya: "Tidaklah
mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului
siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya."
Allah SWT berfirman tentang benda-benda
angkasa, dimana masing-masing
"berenang"/"melayang"/beredar/berputar pada garis edarnya.
Sekarang perhatikan kata كُلٌّ
فِي فَلَكٍ
Perhatikan huruf pertama ك
dan bagaimana diakhiri dengan huruf ك
juga. Huruf kedua adalah ل
dan huruf kedua terakhir adalah ل
juga. Huruf ketiga adalah ف
dan huruf ketiga terakhir adalah ف
juga. Dan di pusatnya ada huruf ي
Sekarang mari kita ilustrasikan:
ك -
ل - ف
- ي - ف
- ل - ك
Pusat dari rangkaian huruf tersebut adalah
huruf ي yang merupakan
huruf pertama kata berikutnya يَسْبَحُونَ
yang artinya mengorbit/berputar. Subhaanallah! Bagaimana mungkin manusia bisa
merangkai kata sedahsyat ini? It's so not human. It could only come from God.
3. Ayat Kursi yang tentunya sudah familiar
bagi seorang muslim.
Ayat ini terbagi menjadi 9 kalimat:
(1) اللّهُ
لاَ إِلَهَ
إِلاَّ هُوَ
الْحَيُّ الْقَيُّومُ
"Allah, tidak ada Tuhan selain Dia,
Yang Maha Hidup, yang terus menerus mengurus (makhkluk-Nya)"
(2) لاَ
تَأْخُذُهُ سِنَةٌ
وَلاَ نَوْمٌ
"tidak mengantuk dan tidak tidur"
(3) لَّهُ
مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا
فِي الأَرْضِ
"Kepunyaan-Nya apa yang di langit
dan di bumi"
(4) مَن
ذَا الَّذِي
يَشْفَعُ عِنْدَهُ
إِلاَّ بِإِذْنِهِ
"Tiada yang dapat memberi syafa'at
di sisi-Nya tanpa izin-Nya"
(5) يَعْلَمُ
مَا بَيْنَ
أَيْدِيهِمْ وَمَا
خَلْفَهُمْ
"Dia mengetahui apa yang di hadapan
mereka dan apa yang dibelakang mereka"
(6) وَلاَ
يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ
مِّنْ عِلْمِهِ
إِلاَّ بِمَا
شَاء
"dan mereka tidak mengetahui sesuatu
apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki"
(7) وَسِعَ
كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ
وَالأَرْضَ
"Kursi-Nya meliputi langit dan
bumi"
(8) وَلاَ
يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا
"Dan Dia tidak merasa berat
memelihara keduanya"
(9) وَهُوَ
الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
"dan Dia Maha Tinggi, Maha
Besar"
Kalimat pertama diakhiri dengan 2 nama Allah,
yaitu الْحَيُّ
(Yang Maha Hidup) dan الْقَيُّومُ
(Yang Maha Mandiri; Sumber dari segala sesuatu). Dan kalimat pertama ini,
memiliki kesamaan dengan kalimat ke-9, dimana juga disebutkan 2 nama Allah,
yaitu الْعَلِيُّ
(Maha Tinggi) dan الْعَظِيمُ
(Maha Besar).
Kemudian lihatlah kalimat ke-2, dan
hubungannya dengan kalimat kedua dari akhir (kalimat ke-8). Mengantuk dan tidur
adalah sifat makhluk. Manusia misalnya, akan mengantuk jika kelelahan. Tapi
bagi Allah, memelihara dan menjaga langit dan bumi tidak membuatnya lelah atau
berat.
Kemudian perhatikan kalimat ke-3, dan
koneksinya dengan kalimat ketiga dari akhir (kalimat ke-7). Dua kalimat tersebut saling melengkapi. Pada
kalimat ketiga, Allah menegaskan bahwa Dia lah pemilik apa yang ada di langit
dan di bumi. Dan pada kalimat ke-7, Allah menegaskan bahwa Kursi-Nya,
Kerajaan-Nya meliputi langit dan bumi. Di dunia ini, pemilik yang memiliki
suatu properti, belum tentu penguasa/raja yang memiliki kerajaan/authority. Dan
raja yang memiliki kekuasaan, belum tentu sebagai pemilik. Karena kepemilikan
itu, terhadap suatu objek atau properti. Sedangkan kerajaan adalah mengenai
kekuasaan untuk mengendalikan orang. Di dalam ayat ini Allah sedang menegaskan
bahwa Allah adalah Pemilik sekaligus Raja bagi langit dan bumi.
Kemudian kalimat ke-4, dan hubungan maknanya
dengan kalimat keempat dari akhir (kalimat ke-6). Di kalimat ke-4 Allah
menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang memiliki authority, kecuali Allah
memberikannya. Dan ini dilengkapi dengan kalimat ke-6 yang menegaskan bahwa tak
ada seorang pun yang memiliki ilmu-Nya, kecuali Allah menghendakinya.
Dan lihatlah bagaimana kalimat ke-5 yang
berada di tengah, yang bertindak bagai cermin bagi kalimat di depan dan di
belakangnya, sambil menegaskan bahwa Allah Maha Mengetahui apa yang ada di
depan dan di belakang mereka.
Who speak like that? Subhaanallah! So
beautiful!
4. Surat Al-Baqarah, surat terpanjang dalam
Al-Qur'an, dengan jumlah 286 ayat, has take the symmetry to the whole new
level. Struktur ini dinamakan Ring Composition Structure. Hal ini baru-baru ini
saja ditemukan melalui penelitian linguistik modern.
Surat ini bisa dibagi menjadi 9 bagian,
berdasarkan tema:
Bagian 1: Keimanan & Kekafiran
Bagian 2: Penciptaan & Pengetahuan
Bagian 3: Hukum yang diberikan kepada Bani
Israil
Bagian 4: Ujian yang telah dijalani Nabi
Ibrahim
Bagian 5: Perpindahan arah kiblat
shalat
Bagian 6: Muslim akan diuji
Bagian 7: Hukum yang diberikan kepada
muslim
Bagian 8: Penciptaan & Pengetahuan
Bagian 9: Keimanan & Kekafiran
Perhatikan bagaimana kesembilan tema tersebut
simetris dan seperti membentuk struktur cincin, dengan bagian ke-5 sebagai
cermin atau pusat tema. Dan di dalam bagian ke-5 ini terdapat ayat ke-143, yang
posisinya tepat di tengah surat (total ayat ada 286), perhatikanlah bunyi ayat
ini:
"Dan demikian pula Kami telah menjadikan
kamu (umat Islam) 'umat pertengahan' agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan)
manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami
tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya, melainkan
agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang.
Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah
diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.
Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 143)
Subhaanallah! Pernyataan umat Islam sebagai
umat pertengahan, lokasinya tepat berada di tengah surat ini.
Dan ternyata struktur ini bukan hanya ada pada
level makro (tema) saja. Tetapi juga pada sub-tema. Jadi terdapat struktur
cincin di dalam cincin. Misalnya saja pada Bagian 8 - Penciptaan &
Pengetahuan:
Bagian awal (ayat 254): Mukmin harus
mengeluarkan sebagian harta dari apa yang Allah berikan
Bagian tengah (ayat 255-260): Allah Maha
Kuasa dan Maha Mengetahui. Allah memberi kehidupan dan kematian.
Bagian akhir (ayat 261-284): Perumpamaan
tentang zakat/sedekah
Bahkan struktur ini tidak berhenti pada level
sub-tema saja, tapi bahkan pada level ayat. Misalnya ayat 255 yaitu ayat Kursi
yang telah dibahas sebelumnya.
Subhaanallah!
Level
kepresisian yang menakjubkan ini, jelas terasa sebagai mukjizat ketika
mempelajari Sirah Nabawiyah atau sejarah Nabi Muhammad Sallallahu'alaihi
wasallam. Saat itu, saya baru paham bahwa ayat-ayat Qur'an itu diturunkan
secara piecemeal, sedikit demi sedikit, sesuai dengan kejadian atau
tantangan-tantangan yang dihadapi Nabi Sallallahu'alaihi wasallam saat
menjalani misinya sebagai Rasulullah. Dengan kata lain, ayat-ayat yang turun
adalah jawaban terhadap kejadian atau tantangan yang dihadapi tersebut. Dan
kejadian atau tantangan tersebut jelas-jelas di luar kontrol beliau. Contoh
kongkrit nya misalnya: Seseorang mukmin bertanya kepada beliau tentang suatu
permasalahan, atau ketika musuh menantang beliau. Respon dari hal ini berupa
turunnya ayat kepada beliau, menjawab situasi spesifik yang beliau hadapi. Dan
turunnya ayat ini tidak harus berurutan di surat yang sama dan tidak harus
turun secara kronologis. Selama kurun waktu 23 tahun, ayat-ayat Al-Qur'an
diturunkan, out of sequence (tidak berurutan). Segera setelah suatu ayat turun,
barulah Nabi Sallallahu 'Alaihi Wassallam akan diinstruksikan oleh Allah untuk
meletakkan ayat ini di posisi ini di surat ini. Dan ayat itu di posisi itu di
surat itu. Dan seterusnya, sehingga posisinya fixed.
Dan
perlu diingat, pada saat itu Qur'an adalah oral tradition. Para sahabat Nabi
tidak melihat Qur'an seperti kita sekarang, dalam bentuk kitab (tertulis).
Mereka mendengar Al-Qur'an. It's an audio experience, not visual experience.
Sebuah pengalaman audio namun setelah dituliskan ternyata membentuk suatu
struktur linguistik yang luar biasa. Is that humanly possible?
Al-Qur'an
ini, tidak seperti buku biasa buatan manusia. Ayat yang sekilas terlihat
melompat-lompat ternyata membentuk suatu struktur yang luar biasa.
Fakta
lain sebagai hard proof bahwa Al-Qur'an memiliki struktur linguistik yang
perfectly balanced adalah statistik kata di dalamnya. Di era modern ini
Al-Qur'an sudah bisa dianalisis struktur linguistiknya menggunakan komputer.
Jumlah total suatu kata tertentu dalam Al-Qur'an bisa dihitung dengan cepat dan
mudah. Perhatikan fakta-fakta berikut:
- Kata "ad-dunya" (dunia) terhitung
sebanyak 115 kali. Dan kata "al akhirat" (akhirat) persis sama
sebanyak 115 kali.
- Kata "malaaikat" (malaikat)
terhitung sebanyak 88 kali. Dan begitupun kata "Syayaatiin" (syaitan)
sebanyak 88 kali.
- Kata "al-hayaat" (Kehidupan)
terhitung sebanyak 145 kali. Dan begitupun kata kematian sebanyak 145 kali.
- Kata "Ash-shaalihaat" (amal baik)
terhitung sebanyak 167 kali. Dan begitupun kata "As-saya-aat" (amal
buruk) juga sebanyak 167 kali.
- Kata "ibliis" (iblis) terhitung
sebanyak 11 kali. Dan kata berlindung dari iblis, terhitung sebanyak 11 kali.
- Frasa "mereka berkata", terhitung
sebanyak 332 kali. Dan kata "Katakanlah", juga sebanyak 332 kali.
- Kata "bulan" sebanyak 12 kali
- Kata "hari" sebanyak 365 kali
Again,
is that humanly possible?
Saya
begitu dibombardir dengan kedahsyatan mukjizat Al-Qur'an. Dan ternyata itu
belum selesai. Al-Qur'an juga menawarkan dahsyatnya struktur matematis yang
dimilikinya. Salah satu yang mencolok adalah huruf-huruf initial yang mengawali
beberapa surat seperti ق
di Surat Qaf, huruf يس
di Surat Ya Sin, dan sebagainya. Mari kita perhatikan beberapa contoh berikut:
- Jumlah huruf ق
di Surat Qaf ada 57. Dan 57 =
3 x 19. Artinya, 57 adalah kelipatan 19.
Sehingga jumlah huruf ق
di Surat Qaf merupakan kelipatan 19.
Dan ternyata jumlah huruf ق
di Surat Asy-Syura juga ada 57. Jika jumlah huruf ق
di kedua surat itu dijumlahkan, 57 + 57 = 114. Dan 114 = 2 x 3 x 19. Kelipatan
19 lagi.
- Jumlah huruf ي
di Surat Ya Sin ada 237, dan jumlah huruf س
ada 48. Jika dijumlahkan, 237 + 48 = 285. Dan 285 = 3 x 5 x 19. Kelipatan 19
lagi.
- Jika initial حم yang terdapat pada Surat Al-Mu'min, Surat
Al-Fussilat, Surat Asy-Syura, Surat Az-Zukhruf, Surat Ad-Dukhan, Surat
Al-Jasiyah, dan Surat Al-Ahqaf, dijumlahkan maka:
Surat Al-Mu'min: terdapat 64 huruf
"ha" dan 380 huruf "mim"
Surat Al-Fussilat: terdapat 48 huruf
"ha" dan 276 huruf "mim"
Surat Asy-Syura: terdapat 53 huruf
"ha" dan 300 huruf "mim"
Surat Az-Zukhruf: terdapat 44 huruf
"ha" dan 324 huruf "mim"
Surat Ad-Dukhan: terdapat 16 huruf
"ha" dan 150 huruf "mim"
Surat Al-Jasiyah: terdapat 31 huruf
"ha" dan 200 huruf "mim"
Surat Al-Ahqaf: terdapat 36 huruf
"ha" dan 225 huruf "mim"
Jika kita jumlahkan semua, hasilnya: 2147. Dan
2147 = 113 x 19. Kelipatan 19 lagi.
- Initial عسق di Surat Asy-Syura juga tidak terlepas dari
ini. Jumlah huruf ع
ada 98. Jumlah huruf س
ada 54. Jumlah huruf ق
ada 57. Jika dijumlahkan, 98 + 54 + 57 = 209. Dan 209 = 11 x 19. Kelipatan 19
lagi.
- Begitu pun initial كهيعص di Surat Maryam. Terdapat 137 huruf
"Kaf", 175 huruf "Ha", 343 huruf "Ya", 117 huruf
"Ain", dan 26 huruf "Shad". Jika dijumlahkan, 137 + 175 +
343 + 117 + 26 = 798. Dan 798 = 2 x 3 x 7 x 19. Kelipatan 19 lagi.
Subhaanallah!
Jika Al-Qur'an ini sudah tercampuri tangan manusia (corrupted), dan misalnya
satu huruf ق saja hilang, atau
huruf ي hilang, atau huruf
lainnya, maka saya tidak akan bisa menikmati mukjizat kelipatan 19 ini
sekarang. Dan perhatikanlah Surat Al-Muddatsir ayat 27-31 berikut ini:
"Dan
tahukah kamu apa Saqar itu?
Ia
tidak meninggalkan dan tidak membiarkan,
Yang
menghanguskan kulit manusia.
Di
atasnya ada sembilan belas.
Dan
yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan
bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar
orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah
imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak
ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan
orang-orang kafir (berkata), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan)
ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang
yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki.
Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar
itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia."
(QS.
Al-Muddatsir: 27-31)
Ini
baru beberapa contoh saja. Masih banyak lagi contoh-contoh lain yang bertebaran
di dalam Al-Qur'an. Dan semakin dalam kita menyelam ke dalam Al-Qur'an, semakin
banyak harta karun yang kita temukan. Dan harta karun itu seperti tidak ada
habisnya. Bagai lautan luas. Dan sepertinya kita tidak memiliki kapasitas yang
cukup untuk memahami semuanya.
Dan
setelah mukjizat demi mukjizat, sudah saat nya hati dan akal kita tunduk kepada
Allah. Jalani perintah-perintah Allah di dalam Al-Qur'an. Patuhilah
perintah-perintah Rasul-Nya. Atii'ullaha wa atii'urrasul. Taatilah Allah dan
Rasul-Nya.
Jadikanlah
Al-Qur'an sebagai pedoman hidup. Because Al-Qur'an is a "live"
guidance. Kita akan terkejut ketika kita sedang menghadapi suatu masalah hidup,
dan ketika membuka Al-Qur'an, secara kebetulan kita mendapati ayat yang
seakan-akan merespon langsung atas permasalahan kita. Ketika akan melangkah ke
dalam kemaksiatan, tiba-tiba saja teringat ayat-ayat Allah yang melarang
perbuatan tersebut. We will receive His Guidance thru His words in the Qur'an.
Jadilah
hamba-Nya. The summary of entire Qur'an is basically to accept the fact that we
are slaves and He is our Master (Ringkasan seluruh Qur'an pada dasarnya adalah
untuk menerima kenyataan bahwa kita adalah hamba dan Dia adalah Rabb kita).
Satu-satunya tujuan hidup kita, the sole purpose of this life, adalah
mengabdikan diri kepada-Nya. Itulah satu-satunya cara agar kita mendapatkan
kedamaian yang sesungguhnya. Kedamaian di Surga-Nya.
وَمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ
وَالْإِنسَ إِلَّا
لِيَعْبُدُونِ
"Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku"
(QS.
Az-Zariyat: 55)
0 Response to "PERJALANAN MENCARI KEBENARAN"
Posting Komentar